Sabtu, 10 Juli 2021

Laporan bacaan ke 10 Siti Nurmaulina 11901369

Identitas Buku

Judul buku : Strategi Pembelajaran 

Penulis : Dr. Darmansyah, ST.M.Pd

Penerbit : program pascasarjana FIP UNP

Tahun terbit : 2012

Sumber : http://repository.uinsu.ac.id/555/1/STRATEGI%20PEMBELAJARAN.pdf

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberi pengalaman belajar kepada siswa. Strategi pembelajaran terdiri dari teknik (prosedur) dan metode yang akan membawa siswa pada pencapaian tujuan. Jadi, strategi lebih luas daripada metode dan teknik.

Ada dua kutub pendekatan yang bertolak belakang, yaitu ekspositori dan discovery. Kedua pendekatan tersebut bermuara dari teori Ausubel yang menggunakan penalaran deduktif (ekspositori) dan teori Bruner yang menggunakan penalaran induktif (discovery). Kedua pendekatan tersebut merupakan suatu kontinum. Dari titik-titik yang terdapat sepanjang garis kontinum itu, terdapat metode-metode pembelajaran dari metode yang berpusat pada guru (ekspositori), seperti ceramah, tanya jawab, demonstrasi, sampai dengan metode yang berpusat pada siswa (discovery/inquiry), seperti eksperimen.

Konsep strategi pembelajaran merupakan konsep yang multidimensi dalam arti dapat ditinjau dari berbagai dimensi (sudut pandang) Pengertian strategi pembelajaran dari dimensi perancangan, strategi pembelajaran adalah pemikiran dan pengupayaan secara strategis dalam memilih, menyusun, memobilisasi dan mensinergikan segala cara, sarana/prasarana, dan sumber daya untuk mencapai tujuan Dari dimensi pelaksanaan (pada unsur guru sebagai pelaku), strategi pembelajaran adalah keputusan bertindak secara Strategis dalam memodifikasi dan menyelaraskan komponen-komponen sistem instruksional untuk lebih mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran. Dari dimensi pelaksanaan, strategi pembelajaran adalah  pola umum perbuatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap pelajaran matematika, khususnya kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator.

Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.

Strategi deduktif dimulai dari penampilan prinsip-prinsip yang diketahui ke prinsip-prinsip yang belum diketahui. Sebaliknya, dengan strategi induktif, pembelajaran dimulai dari prinsip-prinsip yang belum diketahui. Strategi ekspositori langsung merupakan strategi yang berpusat pada guru. Guru menyampaikan informasi terstruktur dan memonitor pemahaman belajar, serta memberikan balikan.

Strategi belajar tuntas merupakan suatu strategi yang memberi kesempatan belajar secara individual sampai pelajar menuntaskan pelajaran sesuai irama belajar masing-masing. Ceramah dan demonstrasi merupakan dua strategi yang pada hakikatnya sama, yaitu guru menyampaikan fakta dan prinsip-prinsip, namun pada demonstrasi sering kali guru menunjukkan (mendemonstrasikan) suatu proses. Antara pertanyaan dan resitasi terdapat kesamaan yaitu, resitasi juga dapat berupa pertanyaan secara lisan.

 Praktik merupakan implementasi materi yang telah dipelajari, sedangkan drill dilakukan untuk mengulangi informasi sehingga pelajar benar-benar memahami materi yang dipelajari. Review  dilakukan untuk membantu guru menentukan penguasaan materi para pelajar, baik materi untuk prasyarat maupun materi yang telah diajarkan. Bagi pelajar, review berguna sebagai kesempatan untuk melihat kembali topik tertentu pada waktu lain.

Strategi penyampaian pembelajaran merupakan upaya untuk memilih metode yang digunakan untuk menyampaikan pembelajaran di dalam kelas yang sesuai dengan karakteristik  bahan ajar dan siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan upaya untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dan efisien dengan menekankan pada pengelolaan komponen pembelajaran untuk mencapai sasaran atau tujuan pembelajaran.

Strategi evaluasi merupakan suatu proses mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen test maupun non-test. Penilaian dimaksudkan untuk memberi nilai tentang kualitas hasil belajar yang telah dicapai peserta didik.

Dalam memilih strategi pembelajaran ada enam komponen yang perlu menjadi pertimbangan yaitu tujuan yang ingin dicapai, bagaimana karakteristik peserta didiknya, rancangan pesannya, bentuk hubungan guru-siswa, materi ajar apakah berbentuk konsep/prinsip/prosedur/fakta bentuk struktur pembelajaran yang terbuka. dan tertutup. Ke semuanya itu harus menjadi pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar