Identitas Jurnal
Judul: Hakikat Bahan Ajar
Penulis: Drh. Ida Malati Sadjati, M.Ed
Penerbit: Jurnal Online Redrieved May
Jilid: 13, 2012
Sumber : http://repository.ut.ac.id/4157/1/IDIK4009-M1.pdf
Pembelajaran
adalah proses penyusunan informasi dan penataan lingkungan dalam proses
penemuan ilmu pengetahuan. Pengertian lingkungan tidak hanya berarti tempat
belajar, tetapi juga termasuk di dalamnya adalah metode, media, dan instrumen
yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi dan membimbing siswa belajar.
Informasi yang akan disampaikan dan lingkungan yang akan ditata bersifat
fleksibel, tergantung pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Bahan
ajar sebagai media dan metode pembelajaran sangat besar, artinya di dalam
menambah dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Bermanfaat tidaknya suatu
bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan di dalam mengembangkan dan memanfaatkannya.
Untuk itu, langkah-langkah pengembangan bahan ajar perlu kuasai. Namun, perlu juga ingat bahwa pengembangan bahan ajar tidak
mungkin dapat berjalan dengan lancar apabila sebelumnya l tidak mengetahui
jenis dan peran bahan ajar dalam pembelajaran serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan pada saat mengembangkannya.
Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi
pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Bahan ajar dikelompokkan menjadi bahan ajar cetak dan
bahan ajar non cetak.
Bahan
ajar dapat berperan bagi guru dan siswa. Bagi guru, bahan ajar dapat berperan
(a) menghemat waktu guru mengajar, (b) mengubah peran guru dari satu-satunya
sumber informasi di kelas menjadi fasilitator, dan (c) membantu proses
pembelajaran menjadi lebih efektif. Sementara peran bahan ajar bagi siswa
adalah (a) membantu siswa belajar tanpa harus ada guru atau siswa lain, (b)
membuat siswa dapat belajar kapan dan di mana saja, (c) membuat siswa dapat
belajar dengan kecepatannya sendiri, (d) menjadikan siswa dapat belajar menurut
urutannya sendiri, dan (e) meningkatkan potensi siswa agar menjadi pelajar
mandiri.
Peran
bahan ajar dalam pembelajaran klasikal adalah sebagai bahan yang tak
terpisahkan atau pelengkap dari buku utama. Pemanfaatan bahan ajar dalam
pembelajaran klasikal dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Peran
bahan ajar dalam pembelajaran individual adalah sebagai bahan utama dan sangat
menentukan dalam proses pembelajaran. Di samping itu, bahan ajar juga dapat
dijadikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses
siswa memperoleh informasi.
Bahan
ajar merupakan bahan yang terintegrasi dalam pembelajaran kelompok.
Dalam
mengembangkan bahan ajar yang baik, ada lima langkah utama yang sebaiknya
diikuti, yaitu berikut ini.
1.
Tahap analisis merupakan tahap untuk mencari informasi mengenai perilaku dan
karakteristik awal yang dimiliki siswa.
2.
Tahap perancangan adalah tahap perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan hasil
analisis, pemilihan topik mata pelajaran, pemilihan media dan sumber, serta
pemilihan strategi pembelajaran.
3.
Tahap pengembangan merupakan tahap penulisan bahan ajar secara utuh. Tulislah
apa yang dapat Anda tulis, tidak perlu harus urut.
4.
Tahap evaluasi merupakan tahap yang harus dilalui untuk memperoleh masukan bagi
penyempurnaan bahan ajar yang telah dikembangkan. Ada empat cara yang dapat
dilakukan, yaitu telaah oleh ahli materi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok
kecil, dan uji coba lapangan.
5.
Berdasarkan komentar yang diperoleh pada setiap tahap evaluasi, revisi
dilakukan terhadap bagian bahan ajar yang perlu diperbaiki dan penyesuaian pada
bagian lainnya agar bahan ajar yang dikembangkan tersebut menjadi bahan ajar
yang utuh dan terpadu.
Seorang
guru diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar untuk digunakan dalam proses
pembelajaran di kelasnya. Dalam proses pengembangan bahan ajar tersebut,
terdapat 7 faktor yang harus dipertimbangkan oleh guru agar bahan ajarnya
menjadi efektif. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Kecermatan isi, berkaitan dengan validitas isi dan keselarasan isi.
2.
Ketepatan cakupan, berkaitan dengan keluasan dan kedalaman materi, serta
keutuhan konsep yang dibahas berdasarkan bidang ilmunya.
3.
Ketercernaan bahan ajar, berkaitan dengan kemudahan bahan ajar tersebut
dipahami dan dimengerti oleh siswa sebagai pengguna.
4.
Penggunaan bahasa, berkaitan dengan pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata,
penggunaan kalimat efektif dan penyusunan paragraf yang bermakna.
5.
Perwajahan/pengemasan, berkaitan dengan tata letak informasi dalam satu halaman
cetak.
6.
Ilustrasi, berkaitan dengan variasi penyampaian pesan dalam penulisan bahan
ajar agar lebih menarik, memotivasi, komunikatif, dan membantu meningkatkan
pemahaman siswa terhadap isi pesan.
7.
Kelengkapan komponen, berkaitan dengan paket bahan ajar yang berfungsi sebagai
komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar