Sabtu, 10 Juli 2021

Laporan bacaan ke 9 Siti Nurmaulina 11901369

Identitas Jurnal

Judul: Hakikat Bahan Ajar 

Penulis: Drh. Ida Malati Sadjati, M.Ed

Penerbit: Jurnal Online Redrieved May

Jilid: 13, 2012

Sumber : http://repository.ut.ac.id/4157/1/IDIK4009-M1.pdf


Pembelajaran adalah proses penyusunan informasi dan penataan lingkungan dalam proses penemuan ilmu pengetahuan. Pengertian lingkungan tidak hanya berarti tempat belajar, tetapi juga termasuk di dalamnya adalah metode, media, dan instrumen yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi dan membimbing siswa belajar. Informasi yang akan disampaikan dan lingkungan yang akan ditata bersifat fleksibel, tergantung pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Bahan ajar sebagai media dan metode pembelajaran sangat besar, artinya di dalam menambah dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Bermanfaat tidaknya suatu bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan  di dalam mengembangkan dan memanfaatkannya. Untuk itu, langkah-langkah pengembangan bahan ajar perlu  kuasai. Namun, perlu juga  ingat bahwa pengembangan bahan ajar tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar apabila sebelumnya l tidak mengetahui jenis dan peran bahan ajar dalam pembelajaran serta faktor-faktor yang perlu  dipertimbangkan pada saat mengembangkannya.

 Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dikelompokkan menjadi bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak.

Bahan ajar dapat berperan bagi guru dan siswa. Bagi guru, bahan ajar dapat berperan (a) menghemat waktu guru mengajar, (b) mengubah peran guru dari satu-satunya sumber informasi di kelas menjadi fasilitator, dan (c) membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Sementara peran bahan ajar bagi siswa adalah (a) membantu siswa belajar tanpa harus ada guru atau siswa lain, (b) membuat siswa dapat belajar kapan dan di mana saja, (c) membuat siswa dapat belajar dengan kecepatannya sendiri, (d) menjadikan siswa dapat belajar menurut urutannya sendiri, dan (e) meningkatkan potensi siswa agar menjadi pelajar mandiri.

Peran bahan ajar dalam pembelajaran klasikal adalah sebagai bahan yang tak terpisahkan atau pelengkap dari buku utama. Pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran klasikal dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Peran bahan ajar dalam pembelajaran individual adalah sebagai bahan utama dan sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Di samping itu, bahan ajar juga dapat dijadikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh informasi.

Bahan ajar merupakan bahan yang terintegrasi dalam pembelajaran kelompok.

Dalam mengembangkan bahan ajar yang baik, ada lima langkah utama yang sebaiknya diikuti, yaitu berikut ini.

1. Tahap analisis merupakan tahap untuk mencari informasi mengenai perilaku dan karakteristik awal yang dimiliki siswa.

2. Tahap perancangan adalah tahap perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan hasil analisis, pemilihan topik mata pelajaran, pemilihan media dan sumber, serta pemilihan strategi pembelajaran.

3. Tahap pengembangan merupakan tahap penulisan bahan ajar secara utuh. Tulislah apa yang dapat Anda tulis, tidak perlu harus urut.

4. Tahap evaluasi merupakan tahap yang harus dilalui untuk memperoleh masukan bagi penyempurnaan bahan ajar yang telah dikembangkan. Ada empat cara yang dapat dilakukan, yaitu telaah oleh ahli materi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan.

5. Berdasarkan komentar yang diperoleh pada setiap tahap evaluasi, revisi dilakukan terhadap bagian bahan ajar yang perlu diperbaiki dan penyesuaian pada bagian lainnya agar bahan ajar yang dikembangkan tersebut menjadi bahan ajar yang utuh dan terpadu.

Seorang guru diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar untuk digunakan dalam proses pembelajaran di kelasnya. Dalam proses pengembangan bahan ajar tersebut, terdapat 7 faktor yang harus dipertimbangkan oleh guru agar bahan ajarnya menjadi efektif. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kecermatan isi, berkaitan dengan validitas isi dan keselarasan isi.

2. Ketepatan cakupan, berkaitan dengan keluasan dan kedalaman materi, serta keutuhan konsep yang dibahas berdasarkan bidang ilmunya.

3. Ketercernaan bahan ajar, berkaitan dengan kemudahan bahan ajar tersebut dipahami dan dimengerti oleh siswa sebagai pengguna.

4. Penggunaan bahasa, berkaitan dengan pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif dan penyusunan paragraf yang bermakna.

5. Perwajahan/pengemasan, berkaitan dengan tata letak informasi dalam satu halaman cetak.

6. Ilustrasi, berkaitan dengan variasi penyampaian pesan dalam penulisan bahan ajar agar lebih menarik, memotivasi, komunikatif, dan membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi pesan.

7. Kelengkapan komponen, berkaitan dengan paket bahan ajar yang berfungsi sebagai komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar